Jumat, 15 Maret 2013

Baptisan Api


Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. Amsal 24:10
Bacaan Alkitab Setahun : Roma 5:3–5, Ayub 19:25, 23:10, Yeremia 17:7, Kolose 1:23
Baptisan api, mungkin sesuatu yang terdengar asing di telinga Anda, karena saya yakin sebagian besar dari Anda mungkin hanya mengenal baptisan air, benar kan? Pada renungan saya kali ini, saya akan menjelaskan banyak hal mengenai baptisan api. Sebelumnya, marilah kita dengarkan ilustrasi berikut.
Ada seorang Kristen bernama Douglas. Dia sudah mempunyai istri dan satu anak perempuan. Douglas ini adalah orang yang sangat percaya kepada TUHAN sejak masa kecilnya. Dalam kehidupan rumah tangganya, dia dihadapkan pada banyak cobaan. Istrinya menderita penyakit tumor, yang menyebabkan tubuhnya melemah. Akibatnya, Douglas harus bekerja keras menggantikan istrinya yang harus beristirahat cukup lama.
Dan kejadian yang lebih buruk terjadi pada dirinya. Ketika Douglas dan anaknya dalam perjalanan menaiki mobil, terjadilah kecelakaan. Anaknya selamat, namun Douglas mengalami patah tulang kaki dan wajahnya rusak karena tergores pecahan kaca. Namun, dalam situasi keluarganya yang sangat susah itu, Douglas tidak pernah mengeluh akan masalahnya. Justru, dia semakin mendekatkan diri kepada TUHAN dan selalu berdoa untuk meminta bimbinganNya.
Setelah mendengarkan ilustrasi di atas, patut untuk kita renungkan, bagaimana respon kita dalam menghadapi masalah kita. Apakah ketika Anda mengalami masalah, Anda tawar hati? Inilah yang menjadi masalah utama orang Kristen saat ini. Sebenarnya, Anda tidak perlu merasa tawar hati, karena sebenarnya di balik masalah yang Anda alami, ada manfaat yang tidak ternilai. Agar lebih jelas, kita akan membaca Roma 5:3–5.
Dalam ayat bacaan tersebut, dikatakan bahwa sebenarnya kita ini “bermegah” dalam permasalahan kita, karena dari masalah itu, kita menjadi bertekun dalam TUHAN, yang membuat kita semakin tahan uji, dimana dari keduanya itu menyebabkan pengharapan yang tidak mengecewakan, karena kasih ALLAH sudah tercurah di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita.
Banyak sekali kisah-kisah nyata di Alkitab yang salah satunya menyinggung tentang baptisan api ini, salah satunya di kisah kehidupan Ayub. Mengenai pencobaan yang dialaminya, Ayub mengatakan bahwa Penebusnya hidup dan akan bangkit di atas debu (di atas kehidupan manusia, Ayub 19:25), mengetahui jalan hidupnya, mengujinya, sehingga timbul layaknya emas yang paling berharga (Ayub 23:10).
Cobalah pikirkan kembali, apa sajakah yang sudah Anda miliki saat ini? Apakah ada sesuatu yang Anda miliki saat ini telah hilang? Sebagian besar orang Kristen juga mengalami masalah seperti ini, sesuatu yang dimilikinya, yang sangat dicintainya hilang, membuat uring-uringan, bahkan sampai bunuh diri! Kalau saya boleh katakan, jika Anda seperti orang-orang tersebut, bisa dipastikan Anda bukanlah orang yang sepenuhnya mengandalkan TUHAN.
Orang-orang yang mengandalkan TUHAN di atas segala-galanya pasti tak memperdulikan semua yang dimilikinya hilang, yang penting dia tidak kehilangan TUHAN. Inilah yang seharusnya Anda miliki. Karenanya, biasakanlah untuk selalu mengandalkan TUHAN di dalam setiap jalan kehidupan kita.
Akhirnya, itulah semua tentang baptisan api. Saya yakin, Anda tidak hanya mau menerima baptisan air (untuk memeteraikan diri sebagai anggota Gereja), tetapi juga mau menerima baptisan api, supaya Anda bisa semakin mantap melangkahkan kaki bersama TUHAN dalam kehidupan ini.
PESAN : Sebagai orang Kristen, anda seharusnya tidak hanya mau menerima baptisan air saja, tetapi juga baptisan api, berupa masalah-masalah yang kita alami, supaya kita kuat dalam menghadapi ujian kehidupan.
DOA : Ya TUHAN, aku tahu, bahwa Engkau tidak hanya membaptisku dengan air, namun juga membaptisku dengan api, supaya aku semakin mantap dalam menjalani kehidupanku bersamaMu. Kiranya Engkau bimbing aku dalam menghadapi kehidupan ini. Dalam nama Yesus, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar