Jumat, 28 Desember 2012

Prioritas Hidup dalam TUHAN


Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu ak-an ditambahkan kepadamu. Matius 6:33
Bacaan Alkitab Setahun : Amos 5:1–15, Ibrani 11:6
Dalam ilmu ekonomi, tentu Anda sudah mengenal yang namanya skala prioritas, yaitu skala kebutuhan yang  harus dipenuhi, mulai yang paling penting sampai yang kurang penting. Kebutuhan terbagi menjadi 3, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Eits, pada renungan kali ini kita tidak mempelajari tentang skala prioritas dalam ilmu ekonomi, tetapi kita akan mempelajari tentang skala prioritas orang yang hidup dalam TUHAN. Anda tentu sudah tahu, orang yang hidup dalam TUHAN prioritasnya harus membaca Alkitab, pergi ke gereja, berdoa, ikut dalam organisasi yang dibentuk gereja, dan masih banyak lagi. Tetapi kita akan mempelajarinya lebih mendalam.
Dalam menerapkan prioritas hidup dalam TUHAN, Anda harus memperhatikan setidaknya 3 aspek berikut ini :
  1. Anda harus mencari TUHAN di setiap keadaan. Anda dapat melakukannya dengan cara membaca Alkitab, pergi ke gereja, berdoa, dan mengikuti organisasi yang dibentuk gereja, misalnya organisasi-organisasi yang melibatkan remaja dalam gereja, seperti Kaum Muda, BINAR (Bina Iman Remaja), dll. Kali ini kita akan mendalami kisah seorang Nabi Amos yang hidup dalam masa kemakmuran Israel. Sangat disayangkan, bahwa bangsa Israel justru menindas orang-orang yang lemah. Dalam kesaksiannya, Amos mengatakan, “Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.” (Amos 5:7). Ayat ini sama deng-an Ibrani 11:6, yang berbunyi, “Tetapi tanpa iman, tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab, barangsiapa berpaling kepada Allah, ia ha-rus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada ora-ng yang sungguh-sungguh mencari Dia.” Dua ayat ini mengartikan bahwa TUHAN itu ada selama ia berkenan dan kita harus mencari Dia.
  2. Anda harus memperlakukan orang lain dengan benar. Saya tentu sudah mengetahui bahwa Anda semua adalah orang Kristen yang selalu rajin ke gereja, rajin berdoa, membaca Alkitab, dan masih banyak kegiatan yang Anda lakukan untuk mendekatkan diri kepada ALLAH. Tetapi cobalah renungkan, apakah selama ini Anda sudah memperlakukan orang lain dengan benar? Baik orang tua, teman, pacar, atau sesama kita, apakah Anda sudah berbuat baik kepada mereka? Jika belum, bertobatlah kepada TUHAN, dan berbuatlah baik kepada mereka. Dalam ayat 11 yang berbunyi, “... karena kamu menginjak-injak orang yang lemah dan mengambil pajak gandum dari padanya ...” TUHAN marah kepada bangsa Israel karena mereka telah berani memperlakukan orang lemah dengan tidak semestinya. Apakah gambaran bangsa Israel yang jahat itu juga ada pada gambaran pribadi Anda? Bila ya, mulai saat ini juga, Anda harus memperbaiki citra buruk dalam diri Anda dengan berbuat baik kepada sesama Anda.
  3.  Anda harus membenci yang jahat dan mencintai yang baik. Anda tentu sudah tahu apa yang baik dan apa yang buruk. Tetapi apakah Anda sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Saya harap, bila Anda belum menerapkannya, sadarlah, bahwa TUHAN selalu membantu kita membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, lalu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bila Anda mau memahami poin ini secara lebih dalam, bacalah Amos 5:14–15.
PESAN : Sebagai seorang Kristen yang baik, Anda harus bisa menyusun “skala prioritas” kehidupan Anda di dalam TUHAN. Carilah TUHAN, perlakukan orang lain dengan benar, dan cintailah yang baik. Saya yakin, dengan memperhatikan 3 aspek ini, kehidupan rohani Anda pasti lebih baik.DOA : Ya TUHAN, tolonglah aku agar aku dapat menyusun skala prioritas dalam kehidupanku di dalam Engkau. Kiranya ampunilah aku bila selama ini aku tidak memperlakukan orang lain dengan benar. Semoga renungan pada hari ini bisa membuat kehidupan rohani saya lebih baik lagi, dan lebih memuliakan namaMu. Dalam nama Yesus, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar