Jumat, 15 Maret 2013

Conqueror

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29:11
Bacaan Alkitab Setahun : Yeremia 29:1–11, Amsal 19:20
Untuk menggambarkan bagaimana arti seorang pemenang (conqueror) saya akan menceritakan kisah pengalaman teman SMP saya, Irena Sugiarto. Ya, pada tanggal 15-20 Juli 2011 (dua tahun lalu), Irena mengikuti event akbar Olimpiade Sains Nasional yang diselenggarakan di Manado. Seperti dilansir majalah Panderman Jua, Irena harus melalui jalan yang terjal untuk dapat mengikuti OSN di Manado ini. Salah satunya, dia bersama Benedictus Christian Djanuar mengikuti seleksi OSK, dan melesat ke ajang OSP di Surabaya. Dia mengikuti TC selama 4 hari di Asrama Haji Sukolilo di Surabaya. Setelah mengikuti seleksi, Irena melihat pengumuman di website dan dia meraih satu tiket menuju OSN di Manado.
Sayangnya, dia belum berkesempatan meraih medali OSN 2011. Dalam ceritanya, dia mengatakan bahwa pengalaman yang didapatkannya selama mengikuti OSN sangat berharga, dan dia juga harus tetap bersyukur karena bisa mengikuti OSN hingga level nasional. Tentu saya sebagai penulis berharap, Irena dapat melanjutkan tren positifnya, sehingga dia dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi dari sebelumnya (Amin...!).
Secara harfiah, arti menang sebenarnya adalah berhasil, dalam hal ini identik dengan pertandingan/perlombaan, karena seseorang lebih baik dari orang lain, bahkan bisa dibilang yang terbaik dari semuanya itu. Ternyata, dalam trinitas Kristiani, keberhasilan lebih diukur pada kedisiplinan. “Kok bisa ya?” mungkin itu yang ada di dalam pikiran Anda. Oke, saya akan jelaskan.
Menurut Anda, disiplin itu bagaimana? Mengenakkan atau tidak? Kita sejak kecil sampai sekarang terus dilatih untuk disiplin, baik di lingkungan keluarga, sekolah (untuk yang masih sekolah), lingkungan kerja (untuk yang sudah bekerja), dan lingkungan masyarakat (ini yang paling penting!). Disiplin melatih kita untuk menjadi orang yang bertanggung jawab.
Hari ini, kita akan membaca sekelumit dari kisah Nabi Yeremia, ketika bangsa Israel dalam masa perbudakannya di Babel selama 70 tahun.
Waktu itu, pada zaman Yeremia, TUHAN mendisiplinkan bangsa Israel dengan memperbudak mereka pada bangsa Babel, karena mereka mulai menduakan hatinya kepada berhala. Anehnya, TUHAN justru ingin bangsa Israel bekerja demi kesejahteraan bangsa yang menjajahnya! Kalau tidak percaya, bacalah Yeremia 29:7. “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
Sekarang kita menjadi paham, TUHAN menjanjikan kesejahteraan dari bangsa Babel yang menjajahnya adalah kesejahteraan bangsa Israel juga. Kalau kita dilatih untuk disiplin, jangan kira itu adalah usaha untuk memberatkan kita. Disiplin itu bukannya mau memberatkan kita, tetapi justru membuat kita semakin bertanggung jawab. Untuk menjalani setiap proses kehidupan, hal pertama yang harus Anda miliki adalah kedisiplinan.
Dengarkanlah nasihat dari orang lain. Ada nasihat yang enak didengar, ada juga yang tidak enak didengar. Sebagai seorang Kristen yang baik, Anda harus tahu, bahwa nasihat yang baik tentu tidak akan menjerumuskan kita ke dalam hal yang jahat. Nasihat tidak hanya berguna demi masa sekarang, tetapi juga masa depan. Supaya Anda yakin, bacalah kutipan ayat Amsal 19:20 yang berbunyi, ”Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.
TUHAN berbicara kepada Yeremia, karena bangsa Israel lebih mempercayai nabi-nabi palsu dan dukun-dukun. TUHAN berfirman, “Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan! Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi namaKu. Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN.” (Yeremia 29:8–9).
Dari ayat tadi, saya menasihatkan kepada Anda, supaya jangan sekali-kali Anda mempercayai orang-orang yang “katanya” dapat melihat masa depan seseorang, contohnya horoskop, atau ramalan Feng Shui, atau ramalan lainnya. Ingatlah bahwa TUHAN membenci hal ini! TUHAN punya segalanya, jadi serahkanlah semua kehidupan Anda kepadaNya, karena TUHAN adalah jaminan masa depan kita.
Selain disiplin dan mendengarkan nasihat dari orang lain, jangan lupa juga untuk mengikuti bimbingan ALLAH. Dalam kehidupan Anda, selalu saja ada godaan yang iniitu, misalnya untuk mendapatkan apa yang kita inginkan (contohnya pacar atau uang). Melalui doa-doa kita dan Firman TUHAN yang diberikan kepada kita, maka kita telah meminta bimbingan ALLAH.
PESAN : Secara harafiah, untuk menjadi seorang pemenang, kita harus menjadi yang terbaik, sedangkan secara Kristiani, kita harus menjadi seorang yang disiplin. Biasakanlah diri Anda disiplin, dengarkanlah nasihat dari orang lain, dan mintalah bimbingan kepada TUHAN, dijamin, pasti Anda akan menjadi seorang yang menang.
DOA : Tuhan, kami mengetahui bahwa untuk menjadi orang yang menang, kami harus membiasakan diri untuk disiplin. Maka dari itu, kami meminta bimbinganMu ya Tuhan, agar kami dapat menjadi orang yang disiplin dan berkenan di hadapanMu. Dalam nama Yesus, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar