Jumat, 15 Maret 2013

No Fear


Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya? Markus 4:40
Bacaan Alkitab Setahun : Markus 4:35–41
Untuk menggambarkan pentingnya keberanian dalam diri sendiri, saya akan mencoba menceritakan pengalaman saya ketika pertama kali naik pesawat. Ketika pertama kali naik pesawat, sekitar sejam pesawat sudah lepas landas, awalnya keadaanya biasa-biasa saja. Kemudian, terjadilah masalah. Pesawat yang saya naiki bersama keluarga saya entah kenapa tidak terkendali. Semua penumpang yang berada di sana ketakutan, dan berusaha menyelamatkan diri. Ada yang berpegangan erat satu sama lain, ada yang mengencangkan sabuk pengaman, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang mereka lakukan. Saya yang kebetulan duduk dekat dengan ayah, memejamkan mata dan berdoa agar keluarga kami selamat. Setelah berdoa, pandangan saya tertuju kepada seorang anak kecil yang duduk di kursi paling kanan. Ketika kejadian ini terjadi, dia sedang asyik membaca buku komik dan anehnya dia tidak menunjukkan raut muka ketakutan dan histeris seperti penumpang-penumpang kebanyakan.
Ketika pesawat sudah bisa kembali terkontrol dengan baik, saya pun mencoba menghampiri anak kecil itu, dan saya bertanya, “Adik kecil yang manis, kenapa tadi ketika pesawat tidak terbang mulus, kamu tidak kelihatan takut?” Anak kecil itu pun menjawab, “Pilot yang mengemudikan pesawat ini adalah ayah saya, dan saya tidak perlu khawatir karena tidak mungkin ayahku akan mencelakakan aku.” Begitu mendengar perkataan tersebut, saya langsung terperanjat. Sangat tidak disangka, betapa besarnya kepercayaan anak ini kepada ayahnya. Jujur saja, pengalaman ini membuat saya merenung, kalau anak kecil ini saja bisa percaya kepada ayahnya akan segala sesuatu yang baik, coba saja saya bisa melakukannya.
Jika dihubungkan dengan kondisi sekarang, kita dapat melihat orang-orang Kristen yang menghadapi badai kehidupan, mengalami kekacauan hati dan kemudian lari dari TUHAN. Kalau mungkin dikaitkan dengan kondisi pengalaman saya saat itu, orang-orang yang kepanikan saat pesawat tidak terbang mulus saat itu bisa diibaratkan seperti orang-orang Kristen yang kacau hati dan lari kepada hal-hal yang mengecewakan TUHAN.
Hari ini kita akan membaca ayat bacaan mengenai ketakutan murid-murid Yesus ketika menyeberangi Laut Teberau (Markus 4:35–41). Ketika itu, badai taufan datang, dan kapal mereka sudah mendekati tenggelam. Murid-murid Yesus panik dan membangunkan Yesus. Yesus pun bereaksi dengan menenangkan badai itu, sehingga murid-muridNya seakan tidak percaya kalau sang Guru mampu membuat badai itu tenang.
Nah, dari semuanya itu, dapat kita simpulkan bahwa sebagai orang Kristen yang percaya kepada TUHAN, sudah seharusnya kita berani menghadapi badai kehidupan, karena Bapa kita yang di surga pasti akan melindungi kita. Dia pun akan turun tangan dalam menenangkan badai masalah kita. Karenanya, mulai saat ini juga, belajarlah untuk selalu percaya kepada TUHAN dalam menghadapi masalah-masalah kita saat ini!
PESAN : Dalam menghadapi masalah hidup, janganlah Anda takut, karena Anda punya Bapa di surga yang akan melindungi Anda, dan menenangkan badai masalah yang menghadapi Anda.
DOA : Ya TUHAN, aku tahu, masalah hidup kian menghampiriku, dan aku tidak mampu menghadapi itu semua kalau aku tidak bersandar kepadaMu. Oleh karena itu, teguhkanlah hatiku dalam menghadapi masalah ini dan aku berharap Engkau mampu menenangkan badai masalah itu. Dalam nama Yesus, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar