Senin, 15 Juli 2013

Pencobaan



Bacaan Alkitab Setahun : Yakobus 1:12–15, Roma 8:28, Keluaran 20:6, Ayub 1:12, 2:6, Ibrani 2:18, 1 Korintus 10:13

Tiap-tiap manusia pasti mengalami pencobaan, kapan saja dan di mana saja. Masalah setiap manusia berbeda-beda, apalagi bagaimana mereka meresponnya. Secara umum, manusia punya tiga pilihan respon atas pencobaan yang mereka alami, antara lain, mengeluh, pasrah pada keadaan, atau tetap teguh pada iman. Respon inilah yang akan menentukan Anda orang yang beriman ataukah tidak. Orang yang beriman di sini adalah orang yang menghadapi cobaan dengan keteguhan iman pada Yesus Kristus.
Banyak orang-orang Kristen dewasa ini yang salah mengartikan asal dari suatu pencobaan. Kebanyakan dari mereka pasti mengatakan, “Pencobaan ini datangnya dari ALLAH!” Apakah memang pencobaan asalnya dari ALLAH? Tentu tidak, karena ALLAH sendiri tidak bisa dicobai oleh segala yang jahat, dan Dia sendiri pun tidak pernah mencobai Anda. Jika Anda membaca secara seksama Yakobus 1:12–15, ternyata Anda sendiri yang telah membuat pencobaan untuk Anda sendiri, jika Anda melakukan satu dari tiga hal berikut : 

  1. Dalam menghadapi pencobaan, Anda mengeluh, yang menyebabkan Anda menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan TUHAN. 
  2. Keinginan sendiri yang menyeret dan memikat Anda olehnya, sehingga jika dibuahi melahirkan dosa yang bila sudah matang akan melahirkan maut.
  3. Dalam situasi dilematis, Anda mengambil keputusan yang keliru.

Saya akan mengajak Anda untuk mengorek rahasia kekuatan orang-orang yang tahan pencobaan. Dalam Keluaran 20:6, Anda akan menemukan rahasia kekuatan orang-orang yang tahan pencobaan, yaitu mengasihi ALLAH, dalam hal ini hidup kudus (benar) dan berpegang pada perintah-perintahNya. Dari sinilah ALLAH ikut bekerja dalam segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi kita, yang mengasihi Dia, yaitu kita yang terpanggil sesuai dengan rencanaNya (Roma 8:28).
Kita sebagai anak-anak TUHAN tidak perlu berputus asa jika mengalami pencobaan, karena pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak mungkin melebihi batas kemampuan kita. Jika Anda menyimak kisah kehidupan Ayub ketika Iblis hendak mencobai dia, Iblis tidak bisa seenaknya mencobai Ayub. Iblis harus menghadap ALLAH dahulu, karena ada batas yang harus dipenuhi Iblis jika hendak mencobai anakNya.
Akhir kata, saya berharap, semoga renungan ini dapat menguatkan Anda dalam menghadapi pencobaan yang sedang Anda alami, sehingga Anda berkenan mendapatkan mahkota kehidupan dari ALLAH.
PESAN : Hidup di dunia penuh dengan pencobaan yang siap mendera kita. Jika kita tetap berpegang teguh pada iman kita pada Yesus Kristus, pastilah kita akan kuat dalam menghadapinya. ALLAH pun pasti akan memberikan solusi bagi pencobaan yang kita alami saat ini.
DOA : Ya TUHAN, aku mohon kekuatanMu supaya aku tabah dalam menghadapi pencobaan yang aku alami, karena aku tahu, pencobaan tidak berasal dari Engkau. Dalam nama Yesus, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar