Bacaan Alkitab Setahun : Kisah Para Rasul 3:1-6
Judul di atas sangatlah menarik. Ya, pada renungan kali ini, kita akan mempelajari tentang apa saja saluran-saluran kuasa itu. Oke, sejak kita dilahirkan sampai sekarang kita masih hidup, TUHAN menghendaki kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Saya ingin mengisahkan sedikit, ada pasangan suami istri yang belum mempunyai anak. Suatu ketika, saat mereka jalan-jalan ke kota, mereka melihat ada seorang anak kecil yang miskin, tidak punya ayah dan ibu. Mereka justru tidak melakukan hal yang lazim dilakukan, memberikan uang kepada anak kecil itu. Pasutri itu justru mengadopsi anak itu. Mereka memberikan limpahan kasih sayang kepada anak kecil itu. Anak itu tumbuh sehat baik jasmani dan rohani.
Dalam Kisah Para Rasul 3:1-6 dikisahkan ada dua murid Yesus, Petrus dan Yohanes, berjalan menuju Bait Allah. Mereka berjumpa dengan seorang pengemis lumpuh. Pengemis itu meminta uang kepada mereka. Namun, Petrus menjawab, "Emas dan perak tidak ada padaku." Dan mereka membuat suatu peristiwa yang menakjubkan, mereka menyembuhkan pengemis lumpuh itu!
Dahulu, ketika Yesus mengajar orang banyak, Yesus mempunyai suatu metode yang mungkin tidak pernah dipakai sekarang ini. Biasanya, Yesus memberi makan kepada jemaatNya dahulu, dan setelah mereka makan, Yesus akan menyampaikan firman ALLAH kepada para jemaat. Ternyata, metode ini membuat seluruh jemaat percaya kepada ALLAH. Jadi, saya dapat simpulkan, berikanlah dahulu apa yang menjadi kebutuhan orang-orang itu, barulah kita menyampaikan firman ALLAH. Kita punya sesuatu untuk diberi, berikan pada orang lain. Ingat, kalau Anda suka menghemat uang dan ogah memberikan sesen uang Anda kepada orag yang membutuhkan, maka Anda akan kekurangan (bukan kekurangan dalam hal finansial lho ya, namun kekurangan kebahagiaan karena mampu memberi kepada yang membutuhkan), tetapi bila Anda selalu menyebarkan (memberikan) harta Anda untuk kemuliaan ALLAH, maka kebahagiaan Anda akan melimpah.
PESAN : Daripada mengurusi diri sendiri, cobalah lihat sekeliling kita. Masih banyak orang-orang yang kekurangan, yang membutuhkan uluran tangan kita. Jadilah saluran berkat bagi mereka semua. Tak usah muluk-muluk, hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari dapat kita lakukan agar orang lain ikut merasakan kasih ALLAH yang tiada batasnya.
DOA : Tuhan, masih banyak orang yang membutuhkan uluran tanganMu. Jadikanlah kami saluran kuasaMu, agar kami dapat menyebarkan kasihMu bagi mereka. Biarlah kasihMu melimpah atas kami dan atas orang lain, baik yang mengasihi Engkau maupun yang belum. Demi kemuliaan Yesus, Amin.
Dahulu, ketika Yesus mengajar orang banyak, Yesus mempunyai suatu metode yang mungkin tidak pernah dipakai sekarang ini. Biasanya, Yesus memberi makan kepada jemaatNya dahulu, dan setelah mereka makan, Yesus akan menyampaikan firman ALLAH kepada para jemaat. Ternyata, metode ini membuat seluruh jemaat percaya kepada ALLAH. Jadi, saya dapat simpulkan, berikanlah dahulu apa yang menjadi kebutuhan orang-orang itu, barulah kita menyampaikan firman ALLAH. Kita punya sesuatu untuk diberi, berikan pada orang lain. Ingat, kalau Anda suka menghemat uang dan ogah memberikan sesen uang Anda kepada orag yang membutuhkan, maka Anda akan kekurangan (bukan kekurangan dalam hal finansial lho ya, namun kekurangan kebahagiaan karena mampu memberi kepada yang membutuhkan), tetapi bila Anda selalu menyebarkan (memberikan) harta Anda untuk kemuliaan ALLAH, maka kebahagiaan Anda akan melimpah.
PESAN : Daripada mengurusi diri sendiri, cobalah lihat sekeliling kita. Masih banyak orang-orang yang kekurangan, yang membutuhkan uluran tangan kita. Jadilah saluran berkat bagi mereka semua. Tak usah muluk-muluk, hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari dapat kita lakukan agar orang lain ikut merasakan kasih ALLAH yang tiada batasnya.
DOA : Tuhan, masih banyak orang yang membutuhkan uluran tanganMu. Jadikanlah kami saluran kuasaMu, agar kami dapat menyebarkan kasihMu bagi mereka. Biarlah kasihMu melimpah atas kami dan atas orang lain, baik yang mengasihi Engkau maupun yang belum. Demi kemuliaan Yesus, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar