Kamis, 05 Januari 2012

Maut Dikalahkan

Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Yohanes 14:1–2.
Bacaan Alkitab Setahun : Markus 5:21–43, Roma 6:23, Yohanes 14:1–7, Lukas 24:5–7
Hidup ini bagaikan sebuah jarum jam, betul tidak? Ya, jarum jam selalu bergerak maju, tiada pernah dia mundur, seperti hidup kita. Sejak kita dilahirkan sampai kita saat ini masih hidup, terus berjalan... berjalan... sampai akhirnya kita berhenti, di suatu perhentian, yang kita sebut “kematian”.
Banyak orang yang memahami, kematian itu adalah suatu keadaan di mana kita sudah tidak bisa lagi melakukan aktivitas (dalam artian, nyawa kita telah hilang). Walaupun sebenarnya tidak hanya itu, kematian rohani juga ada. Suatu kematian dianggap sebagai sesuatu dimana tak ada kemampuan.
Berikut ini adalah kisah seorang anak Yairus, kepala ibadat, yang nyaris mati. Yairus datang kepada Yesus, dengan segala kerendahan hatinya, meminta agar anak-nya disembuhkan. Iman yang begitu besar telah ditunjukkan oleh Yairus, meskipun Yesus masih memiliki satu perkara yang harus diselesaikan, yaitu Dia harus menyembuhkan wanita yang sudah 12 tahun pendarahan!
Seperti tadi saya katakan, kematian tidak hanya secara jasmani, tetapi juga secara rohani. Nah, kematian yang satu ini terbagi dalam dua dimensi, yaitu dimensi kehidupan kekal dan dimensi kematian kekal. Sekarang ini menyangkut kepercayaan Anda kepada TUHAN. Apakah Anda benar-benar percaya kepada TUHAN dan menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda? Bila ya, apakah Anda benar-benar yakin Anda dapat memasuki Kerajaan Surga? Semuanya itu sudah diatur oleh ALLAH, sedangkan kita hanya berusaha dengan berdoa dan berkarya bagi TUHAN. Tetapi, TUHAN sanggup memberikan kehidupan rohani yang baru bagi kita, dan juga bisa menguasai roh-roh yang ada di dunia.
Dari semuanya itu, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kematian itu adalah saat ketika kita “melewati suatu pintu”, dan masuk ke suatu tempat yang jauh lebih baik, lebih enak, manis, sedap didengar, dan masih banyak lagi, semuanya ada di Filipi 4:8. Atau, kalau Anda mau yang lebih gampang, simpulannya adalah, kita mengalami transisi dari kehidupan duniawi menuju kehidupan rohani yang kekal. Kuncinya, percaya kepada TUHAN, dan percaya bahwa Yesus sudah mengalahkan maut. Yakinlah bahwa TUHAN adalah tuan atas segala kehidupan kita, dan iman kita harus tetap kepadaNya.
PESAN : TUHAN sanggup memberikan kehidupan rohani yang baru bagi kita. Memang, kita tidak pernah tahu, kapan TUHAN akan memanggil kita. Kita cuma bisa berusaha dengan berdoa kepadaNya dan berkarya bagi Dia. Dan satu hal yang perlu Anda tahu, kematian yang kita alami adalah transisi dari kehidupan duniawi menuju kehidupan rohani kekal.
DOA : TUHAN, kupanjatkan syukur kepadaMu, karena Engkau masih memberi nafas hidup bagiku. Aku berdoa untuk orang-orang yang telah menghadapMu, supaya mereka dapat beristirahat kekal di sisiMu. Bantulah kami yang masih ada di dunia ini, biarlah kami terus percaya kepadaMu, dan supaya kami dapat berkarya bagi Engkau. Dalam nama Yesus, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar